PENGELOLAAN SPECIMEN
Yang harus diperhatikan dalam pengelolahan spesimen adalah carapengambilan/penyimpanan/pengiriman spesimen. Adapun tujuan dari pemahaman cara pengelolaan spesimen tersebut adalah agar spesimen dapat memberikan hasil yang akurat dalam pemeriksaan secara makroskopis/mikroskopis dan spesimen tidak rusak dalam rentang waktu pengiriman ke laboratorium (Anonim, 2009).
Macam- macam spesimen yang biasa diperiksa adalah urin, feses, sputum dan
wound drainage. Pemeriksaan spesimen biasanya dilakukan minimal satu kali
pada tiap klien rawat. Tujuan pemeriksaan specimen adalah untuk menetapkan diagnosa masalah dan menilai respon klien terhadap terapi yang telah dijalani (Pambudi, 2007).
Unsur-unsur penting dalam pengambilan sampel yaitu (Sujudi, 2002):
1. Alat dan Bahan
•Spuit/disposible syringe
•Blood lancet
•Karet pengikat lengan/torniquet
•Kapas
•Alkohol 70%
•Blood lancet
•Karet pengikat lengan/torniquet
•Kapas
•Alkohol 70%
2.Wadah Spesimen
•Untuk darah vena, memerlukan wadah/botol terbuat kaca, atau tetap di
dalam spuit.
•Untuk darah kapiler tidak memerlukan wadah.
•Wadah dapat berukuran kecil atau ukuran volume 5 ml.
1. Bahan Anti Koagulan
•Ethylene Diamine Tetra Acetat (EDTA) dapat digunakan dalam bentuk
padat dengan perbandingan 1 : 1.
•Heparin dapat digunakan dalam bentuk cair atau padat.
1.Tempat Pengambilan dan Volume Spesimen
•Ujung jari tangan/kaki (Darah Kapiler). Digunakan apabila mengambil
darah dalam jumlah sedikit atau tetesan (dipakai untuk screning test).
•Lipatan lengan/siku (Darah Vena). Digunakan apabila mengambil
darah dalam jumlah agak banyak, misalnya: 1 s/d 10 ml
Sumber : http://frisiliaintan.blogspot.com/2011/06/pengelolaan-specimen.html
0 komentar:
Posting Komentar