Aplikasi Mikrobiologi dalam Ilmu Kebidanan

Aplikasi Mikrobiologi dalam Ilmu Kebidanan


Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalammenghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi, aktinomiset, danbakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur untuk memerangi infeksi olehbakteri. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit sekunder, yang sangat bermanfaat sebagaiobat untuk mengendalikan berbagai penyakit infeksi. Sejak dulu dikenal jamur Penicillium yang  pertama kali ditemukan oleh Alexander fleming (1928), dapat menghasilkan antibiotika penisilin. Sekarang banyak diproduksi berbagai antibiotik dari berbagai jenis mikroba yang  sangat berperan penting dalam mengobati berbagai penyakit. Selain untuk antibiotik, dalambidang kesehatan mikrorganisme juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk di dalam saluran pencernaan alami, yang turut membantu mencerna makanan di dalam saluran pencernaan
Dan manfaat yang sangat nyata digunakan dalam mbidang kesehatan adalah pembuatan vaksindari maikroorganisme,yang digunakan dalam imunisasa namun saat ini banyak orangtua yang enggan melakukankan imunisasi karena berbagai informasi yang beredar di masyarakat mengenai efek samping vaksinasi yang dapat terjadi, misalnya vaksinasi MMR menyebabkanautisme, beberapa vaksinasi menyebabkan sindroma kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome), kadar thimerosal (zat pengawet) yang terdapat dalam vaksin begitu tinggi sehingga bisa menyebabkan keracunan merkuri, dan lain sebagainya. Informasi-informasitersebut menyebabkan penurunan drastis jumlah bayi-bayi yang mendapatkan imunisasi dan secara langsung menyebabkan jumlah penderita infeksi kembali meningkat. Ternyata pendapat- pendapat tersebut tidak berdasarkan bukti-bukti ilmiah, hanya berupa dugaan belaka. Berbagai penelitian yang telah dilakukan tidak menemukan hubungan secara langsung kejadian-kejadiantersebut dengan pemberian vaksinasi. Selain itu, berbagai teknologi terus dikembangkan untuk membuat vaksin yang lebih aman dan tidak menimbulkan efek samping
 
Sekali lagi harus diingat bahwa setiap tindakan yang dilakukan manusia selalu ada risikonyanamun janganlah hanya mengkhawatirkankan risiko yang mungkin terjadi dari suatu tindakan yang akan dilakukan tanpa mempertimbangkan manfaat yang akan didapat. Jelas-jelas manfaat  pemberian imunisasi jauh lebih besar dari kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. 
Ternyata, begitu banyak manfaat yang didapat dari pemberian imunisasi. Imunisasi merupakantanda cinta dan perwujudan rasa tanggung jawab untuk melindungi anak. Karena itu, tidak adalagi keragu-raguan untuk tidak memberikan imunisasi. Imunisasi tidak hanya melindungiindividu dari serangan penyakit, tapi juga melindungi komunitas! Untuk itu ajaklah anak tetangga, anak tukang kebun, anak pak hansip, dan semua anak-anak yang belum mendapatkanvaksinasi untuk segera melakukan imunisasi.
  
Begitu juga dengan cara kelahiran bayi. Penelitian telah membuktikan bayi yang lahir melaluibedah Caesar memiliki indikasi kekebalan tubuh yang lebih rendah daripada bayi yang lahir  secara normal. Meski begitu, jika kelahiran secara bedah Caesar tidak dapat dihindarkan,kekebalan tubuh bayi dapat didongkrak dengan beberapa cara, misalnya dengan memberikan probiotik. Probiotik sebagai bakteri hidup yang menguntungkan berfungsi sebagai zat yang dapat membentuk sistem daya tahan tubuh bayi. Probiotik salah satunya terdapat pada air susuibu (ASI). 
Mengapa bayi yang lahir secara normal memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik daripadabayi yang lahir melalui bedah Caesar? Pada persalinan normal, bayi akan mengalami kontak dengan bakteri dari flora ibu, yakni dari feses atau jalan lahir (vagina) ibu. Bakteri tersebut bersifat µbaik¶ dan dapat membantu mempercepat tumbuhnya mikroflora usus pada bayi. Mikroflora ini merupakan salah satu komponen yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh. 
Sementara itu bayi yang lahir melalui bedah Caesar tidak memiliki kesempatan kontak denganbakteri baik tadi. Yang ada malah tingginya pertumbuhan bakteri merugikan seperti E. Coli danClostridium. Kondisi ini mengakibatkan daya tahan tubuh bayi yang lahir secara bedah Caesar tidak sebaik bayi yang dilahirkan secara normal sehingga mereka lebih berisiko terhadap infeksi saluran pencernaan dan penyakit alergi. 
Telah diketahui bahwa ASI adalah yang terbaik bagi bayi. Sangat dianjurkan untuk memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama. ASI terbukti memiliki bakteri menguntungkan dan zat-zat yang dibutuhkan bayi untuk membentuk mikroflora usus yang penting untuk sistem dayatahan tubuh bayi. 
Yang menjadi masalah adalah bagaimana jika ASI tidak dapat diberikan karena berbagaialasan? Pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, ada dua hal yang bisa dilakukan. Cara yang  pertama adalah memberikan makanan yang tinggi laktosa, rendah phosphat, dan rendah protein. Ibu dapat bertanya ke dokter anak mengenai jenis diet ini. Diet ini akan membentuk kondisi optimal yang memungkinkan bakteri baik dapat tumbuh secara alami.
 Cara yang kedua adalah tentu saja memberikan asupan nutrisi atau suplemen yang mengandung  probiotik bagi bayi. Probiotik dapat membantu pori-pori usus bayi menutup²karena bayi yang lahir secara bedah Caesar memiliki pori-pori usus yang lebih besar, sehingga bisa mencegahmasuknya bakteri merugikan. Akibatnya, ketahanan tubuh bayi dapat ditingkatkan. 
Asupan probiotik dapat mengurangi kejadian diare dan alergi pada bayi. Maka asupan nutrisi yang mengandung probiotik sangat dianjurkan untuk bayi yang kurang beruntung tidak dapat dilahirkan melalui persalinan normal dan tidak mendapat ASI, yang akibatnya tidak memilikikesempatan membentuk sistem kekebalan tubuh yang bisa diperoleh akibat kontak denganbakteri baik dari flora ibu. 
Sumber : http://www.scribd.com/doc/46779127/Aplikasi-Mikrobiologi-Dalam-Bidang-Kebidanan
   
  

0 komentar:

Posting Komentar